BERITAMASADEPAN - Abadi Bangun (41) tewas dikeroyok sejumlah karyawan warung mie Aceh di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, (29/1/2020) sekira piukul 2.00 Wib.
Informasi yang dihimpun, sebelum dikeroyok, pria itu disebut meminta mie Aceh gratis bersama mengancam pemilik warung pakai parang.
“Awalnya korban singgah ke Warung Mie Aceh Pasar Baru, sekira pukul 1.30 Wib,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak dikala dikonfirmasi, Rabu (29/1/2020) malam.
“Dia minta nasi goreng secara gratis di warung itu. Saat ditanya seorang karyawan, korban tiba-tiba segera memecahkan kaca steling pakai batu, lantas meninggalkan TKP,” bebernya.
Berselang lebih tidak cukup setengah jam, pria itu tiba tiba singgah lagi bersama membawa sebilah parang.
Melihat itu, karyawan warung Mie Aceh Pasar Baru segera berlarian terlihat ke Delicious Cafe yang berada di sebelahnya.
Saat itu pemilik Delicious Cafe, Mahyudi (30), singgah menghampiri Abadi dan bertanya maksudnya.
Namun, menjawab pertanyaan itu Abadi segera mengayunkan parang yang dibawanya ke arah pemilik cafe tersebut.
“Mahyudi spontan menangkis pakai tangan kiri sampai mengalami luka robek,” paham Maringan.
Saat bersamaan, Mahyudi lihat sepotong kayu yang berada di dekat warung.
Dia pun segera menyita kayu berikut lantas mengayunkannya dan tepat tentang leher anggota belakang Abadi.
Kemudian orang yang tersedia di Cafe Delicious berikut turut mengeroyok korban sampai sebabkan korban meninggal dunia,” sebutnya.
“Saat ini Mahyudi dan sebagian saksi sedang meniti pemeriksaan di Polsek Medan Baru,” pungkasnya.
Sementara itu, informasi yang disatuka Metro24jam.com di lokasi, Rabu (29/1/2020) sore, sehabis kejadian itu, sejumlah pria mengunjungi Warung Mie Aceh Pasar Baru dan melempari batu ke arah warung.
“Ramelah tadi malam bang. Kami seluruh kegelisahan juga. Kafe Delicious serupa Pasar Baru itu habis dilempari. Untunglah polisi cepat datang,” kata seorang karyawan kafe yang berdekatan bersama lokasi kejadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar