BERITAMASADEPAN - Hasil survei Indo Barometer Januari 2020 menunjukkan, Ketua Umum Partai Gerindra kecuali Jokowi tak ulang maju.
Terkait perihal ini, Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan Prabowo cuma menghendaki fokus kerja sesuai jabatannya sekarang.
"Pak Prabowo fokus kerja sebagai Menteri Pertahanan. Beliau cuma menghendaki do the best membuat rakyat Indonesia," kata Dahnil sementara dikonfirmasi, Minggu (23/2/2020).
Sehingga, apapun penilaian penduduk lewat survei, Prabowo sampai hari ini dan ke depan cuma menghendaki mendukung Presiden Jokowi bekerja.
"Apapun penilaian rakyat lewat survei-survei, yang mengetahui sampai sementara ini dan ke depan, beliau menghendaki mendukung Presiden di bidang pertahanan, supaya pertahanan kita kuat dan disegani dunia," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam survei Indo Barometer menyebutkan, Prabowo menjadi capres 2024 terkuat kecuali Jokowi tak ulang maju di Pilpres 2024.
BACA JUGA :
BACA JUGA :
Evan Dimas Menikah, Luis Milla: Felicidades
Cerita Topi Putih, Ngabalin: Simbol Kebesaran Orang Tua dan Agama
Dalam simulasi 22 nama, dukungan publik tertinggi jatuh kepada Prabowo Subianto sebesar 22,5 persen, disusul Anies Baswedan 14,3 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 8,1 persen, Ganjar Pranowo 7,7 persen dan Tri Rismaharini 6,8 persen.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan, keistimewaan Prabowo berlangsung sebab Jokowi tidak ikut ulang bertarung di Pilpres 2024.
Qodari menambahkan, kecuali Prabowo head to head dengan Jokowi atau Rematch Pilpres, maka Jokowi unggul dengan angka 41,2 persen, sementara Prabowo Subianto sebesar 36,3 persen. Namun, kecuali keduanya berhimpun maka kekuatannya tak terkalahkan.
Qodari menambahkan, kecuali Prabowo head to head dengan Jokowi atau Rematch Pilpres, maka Jokowi unggul dengan angka 41,2 persen, sementara Prabowo Subianto sebesar 36,3 persen. Namun, kecuali keduanya berhimpun maka kekuatannya tak terkalahkan.
"Yang menarik kecuali Jokowi dan Prabowo bergabung, maka akan menjadi calon terkuat dalam bermacam simulasi pasangan terhadap Pilpres 2024," tutur Qodari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar