BERITAMASADEPAN - Setelah dilakukan uji laboratorium, kabar bakso daging tikus yang viral di sosial sarana ternyata hoax alias tidak benar.
Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono memastikan terkecuali kabar viral bakso bersama dengan daging tikus tersebut tidaklah benar.
Saat menggelar press converence di Mapolres Madiun pada, Jumat (31/1/2020) sore, AKBP Ruruh Wicaksono memastikan terkecuali bakso yang diduga manfaatkan daging tikus tersebut telah dilakukan uji laboratorium.
Pihaknya mengatakan telah mengirimkan sampel ke laboratorium milik Balai Veteriner, Boyolali.
Dari hasil pemeriksaan, daging bakso tersebut dinyatakan murni manfaatkan daging sapi bukan tikus.
Tak cuma itu, Ruruh termasuk menambahkan terkecuali bakso tersebut tidak mengandung boraks maupun formalin.
"Hasil uji lab, dipastikan bahwa hasil sampel penjual bakso daging di Kecamatan Pilangkenceng dipastikan negatif daging tikus.
Bahkan termasuk tidak mengandung boraks dan formalin," kata AKBP Ruruh Wicaksono.
Sementara itu, Ruruh termasuk menerangkan beberapa alasan yang membedakan tuduhan bakso daging tikus bersama dengan aslinya.
Ia mengatakan bahwa kebenaran penampakan daging bakso yang tercampur sampai disebut serupa kaki tikus itu adalah bagian mulut berasal dari daging sapi.
"Ada tiga perihal yg membedakan, satu kemarin yang menempel di bakso tidak terdapat kuku.
Kalau kaki tikus asli terdapat kuku.
Yang kedua, tidak terdapat telapak kaki, terkecuali kaki tikus tersedia telapak kakinya.
Ketiga, tidak tersedia tulang, terkecuali kaki asli tersedia tulangnya," ungkapnya.
Ada tiga perihal yg membedakan, satu kemarin yang menempel di bakso tidak terdapat kuku.
Kalau kaki tikus asli terdapat kuku.
Yang kedua, tidak terdapat telapak kaki, terkecuali kaki tikus tersedia telapak kakinya.
Ketiga, tidak tersedia tulang, terkecuali kaki asli tersedia tulangnya," ungkapnya.
Selanjutnya, ia termasuk meminta sehingga masyarakat tidak cemas mengonsumsi bakso milik SR yang selama ini merasa tertuduh.
Selain itu, polisi termasuk menghadirkan SR selaku penjual bakso.
Saat ditanya wartawan, SR mengaku mengalami kerugian sejak baksonya jadi viral sebab diakui terdapat kandungan daging tikus.
"Setelah ramai di dunia maya, omset aku mengalami penurunan drastis.
Sehari yang beli cuma satu-dua orang. Setelah video itu tersebar ke mana-mana, omset aku umumnya sehari dapat Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta kini jadi Rp 15 ribu.
Semoga omset jualan aku dapat kembali normal," katanya bersedih.
Ia mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisan yang telah membantu untuk membuktikan bahwa bakso yang dijualnya tidak mengandung daging tikus.
Dia berharap, konsumennya tidak kembali sangsi atau cemas untuk belanja di warung miliknya.
"Terimakasih kepada Polres Madiun, yang telah membuktikan bahwa tidak tersedia daging tikus di bakso yang aku jual, hasilnya negatif," katanya.
Sementara itu, ADR, meminta maaf terkecuali ulahnya memposting video tersebut sampai kelanjutannya viral dan meresahkan masyarakat.
"Saya di sini selaku konsumen, mengucapkan minta maaf, aku ucapkan minta maaf kepada warga Madiun, terlebih warga Pilangkenceng.
Diberitakan sebelumnya, video viral bakso yang diduga berbahan daging tikus berbuntut panjang.
Saat ini tim Polres Madiun sedang menyelidiki kebenaraan kabar yang viral di sarana sosial tersebut.
Kasus ini bermula setelah seorang konsumen berinisial ADR memposting standing WhatsApp (WA) dilengkapi video berdurasi 24 detik, terhadap Sabtu (25/1/2020) kemarin malam.
Dalam video tersebut, tampak seseorang sedang meremas bakso yang berada mangkuk berwarna hijau.
Dalam video tersebut, tampak seseorang sedang meremas bakso yang berada mangkuk berwarna hijau.
Kemudian, orang dalam video tersebut menunjukan tersedia suatu hal benda warna abu-abu menyerupai kaki bersama dengan kuku di bagian ujung, berasal dari bakso yang dia remas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar